Apa yang ku anggap dari hati yang telah memudar
Apa yang kuanggap dari mata telah meremang
Apa yang kuanggap dari air mata telah membatu
Serta apa yang ku anggap dari asa telah rapuh
Apa yang kuanggap dari kepanasan telah menyekak
Dan apa yang kuanggap dari kehinaan yang telah bersatu dengan kegilaanku
Kini telah luluh
Dalam satu keindahan yang mendalam
Luluh dlam kenangan mesra yang terpahat
Luluh bersama senyummu yang begitu ikhlas
Dan luluh bersama penderitaanmu
Yang dulu pernah terbagi denganku
Semuanya luluh bersama diriku yang hancur nan lebur
Dalam kobaran cinta dan kerinduan pada dirimu
Hingga dalam renungan yang tak kusengaja
Jiwaku terlebur dalam keheningan sejenak
Membuka tabir rahasia
Dibalik arti kehidupan kita
Dan aku menangis seketika
Melebur bebatuan permata
Yang terpendam dibalik misteri jiwa kita
Dimanakah kini kau bersembunyi ?
Membawa secabik asaku yang terkirim dulu
Kala keramaian mengundang tawa kita
Dimanakah kini jiwamu menghambar
Yang dulu pernah kumanjai
Dengan pariwara-pariwara yang sengaja kita cipta
Adakah jiwa kita akan bertemu lagi ?
Setelah sekian lama bersembunyi
Dibalik kegelisahan yang tidak bisa terjawab
Sebagaimana waktu yang telah menyembunyikan sekian makna
Tentang kehidupan kita
1 comments:
aaah senangx hidup bila yg terukir abadi..walau yg terukir itu mungkin sebuah kesepian dan penantian.