Kajian asma'ul husna kali ini adalah Al- Mu'min yaitu Allah yang maha terpercaya. Akar kata dari Al-Mu'min adalah amina jika sebuah kata terdiri dari alif,mim dan nun, maka artinya tidak jauh dari dua hal yaitu pembenaran atau ketenangan hati. Kita harus tahu dan meyakini bahwa Allah lah satu-satunya yang bisa menentramkan hati sebab selain Allah adalah makhluk, makhluk itu lemah karena tidak ada manusia yang dapat menahan tua, kita lemah siapa pelindung yang paling hebat diantara manusia suatu saat pasti mati !
Ada sebuah kisah perdana menteri mengajak seorang ulama ke sebuah padang yang diatasnya ada sebuah tenda dari brokat, tiangnya dari emas, kemudian tiba-tiba dari jauh datang batalion pasukan tentara masuk ke dalam tenda, nampak dari jauh memberikan penghormatan lalu keluar, sesudah itu datang rombongan-rombongan lain tokoh-tokoh rohaniawan masuk ke dalam tenda kemudian keluar, datang lagi rombongan ketiga dari kaum cendekiawan masuk kedalam tenda hormat kemudian keluar lagi sesudah itu datang lagi rombongan gadis-gadis menawan yang membawa nampan berisi perhiasan-perhiasan masuk ke dalam tenda kemudian keluar lagi.
Ulama tadi kemudian bertanya kepada perdana menteri "ada apa gerangan saudaraku?" perdana menteri berkata yang baru saja masuk adalah paduka raja sedangkan yang didalam tenda itu adalah pangeran putra mahkota sang raja yang begitu cerdas otaknya, yang begitu rupawan, gagah fisiknya namun terserang penyakit dan mati.
"Lalu siapa tentara yang masuk tadi ?" itu pasukan yang terbaik menyatakan kepada paduka bahwa seandainya bahaya yang datang dari medan perang dari musuh sekuat apapun maka mereka akan hadapi mati-matian dan tak terkalahkan tapi karena musibah yang menimpa paduka datang dari Dia yang maha perkasa yang tak bisa ditolak oleh bala tentara seperti kami, begitupun rombongan rohaniawan, cendekiawan dan gadis-gadis tadi mengemukakan hal yang sama, yaitu ketidak mampuan menghadapi musibah yang datangnya dari Dia yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui segala-galanya, Maha agung dan Maha sempurna.
Kemudian setelah semua rombongan datang dan pergi sang paduka berkata kepada putra mahkotanya "anakku telah kuhadirkan semua yang terbaik dari negeri ini, bapakmu adalah penguasa kerajaan tapi tak berdaya menolak musibah yang datang kepadamu tak sanggup menolak kematian yang datang kepadamu karena ayahmu ini hanyalah makhluk, kita adalah makhluk".
Allah yang maha agung Dia-lah satu-satunya yang menggenggam seluruh makhluk tidak ada satupun makhluk kecuali Allah yang membuat dengan kata lain seluruh makhluk adalah milik Allah dalam kekuasaan Allah. "La haula wala kuwata illabillahil aliyil adzhim", tiada daya upaya kecuali dengan kekuatan dari Allah. Jika orang sudah yakin semua milik Allah dan terjadi atas ijin Allah maka itu kunci ketentraman, Tapi dzikir bukan untuk menyembunyikan kelemahan dzikir adalah bagian dari kesempurnaan ikhtiar.
Uang banyak, kedudukan tinggi, wajah cantik, tidak identik dengan ketenangan, terbukti berapa banyak orang stress padahal kaya raya, orang yang galau padahal kedudukan tinggi, berapa banyak orang yang terpuruk, nelangsa, padahal amat rupawan dan popular. Jika tidak tahu rumusnya hidup ini hanya perpindahan resah, gelisah, was-was, takut, bingung, nelangsa.
Tenang minimal ada 3 syaratnya yaitu :
1. Orang akan tenang kalau dia berilmu.
Makin kurang ilmunya makin banyak ragu, makin gelisah, apa saja tanpa ilmu akan gelisah, ilmu bukan untuk tahu tapi faham, karena tahu belum tentu faham. Yakinlah Makin sedikit waktu untuk ilmu, makin sedikit tenaga untuk mencari ilmu, makin sedikit biaya yang dikeluarkan untuk mencari ilmu, maka semakin banyak cemas dalam hidup ini.
2. Terlatih
Sejauh mana kita melatih diri menghadapi hidup ini, latihan menghadapi penghinaan, kritik, orang yang tidak suka kepada kita, menghadapi kekurangan uang, sakit. Orang yang terlatih akan makin tenang, lihat pawang buaya, tidak akan takut, lihat buaya tenang saja, beda dengan kita lihat tapak buaya saja sudah panik, rumus dari tenang menghadapi buaya karena tahu ilmunya, hapal tabiat buaya dan sudah terlatih menghadapi buaya.
2. Senantiasa berdzikir.
Allaziina aamanuu wa tathma-innu quluubuhum bidzikrillaahi alaa bi dzikrillaahi tathma-innul quluub.. yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
0 comments: