Mimpi

Mimpi sekejap saja hadir menemani tidur seorang. Kedatangannya tanpa diundang,pergi pun tanpa pernah pamitan,hanya meninggalkan seberkas kisah misterius yang menjadi sebuah pertanyaan bagi pelaku mimpi. Sekalipun demikian, tak mudah mewujudkan apa yang menjadi mimpi dan obsesi itu.Inilah salah satu kebiasaan lazim seorang mahluk yang bernama manusia, adalah bermimpi. Entah siapapun dia. Cerdas, intlek, dan awam sekalipun. Untuk itu, orang tidak perlu banyak belajar untuk menjadi pemimpi. Pun seorang bebas menerawang menembus batas dalam mimpinya, tanpa ada tapal batas layaknya sebuah wilayah yang diperebutkan karena aset yang akan didapatkan melimpah.

Namun kenapa manusia kerap bermimpi ? Apakah hakikat mimpi yang sesungguhnya ?
Psikologi dari Harvard University, Deirdre Barret, baru-baru ini menyampaiakan teori tentang fenomena mimpi dalam kehidupan manusia. Menurutnya, tujuan utama dalam mimpi adalah pencairan solusi atas masalah-masalah yang mengganggu saat manusia terjaga.
Lebih dari itu, menurut psikologi yang ssatu ini, mimpi memiliki tingkay visual yang tinggi, bahkan logis sehinnga bisa dikategorikan sebagai sebuah pemikiran yang out of the box yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah.
Dari penjelasan Deirdre tersebut, seakan menggiring setiap kita untuk terus bermimpi agar masalah demi masalah atau apa yang akan dan sedang kita rencanakan mengalami kemudahan jalan keluar dalam hidup ini. Baik kemudahan dan jalan keluar dari kesulitan serta himpitan untuk bertahan hidup bagi mereka yang berekonomi lemah. Merasa untuk tidak didiskriminasikan atau kurang dilindungi bagi mereka yang minoritas, dan merasa lebih baik bagi apapun profesinya.


0 comments: