Tanda-Tanda Datangnya Dajjal

Gerakan zionisme Dajal tidak hanya menguasai perekonomian dan moneter dunia, namun juga menguasai teknologi dan jaringan spionase global. Mereka juga "menyusup" ke dalam bidang agama, moral, dan budaya. Mereka memanfaatkan celah-celah dogmatis yang bisa ditafsirkan sedemikian rupa, serta membuat penafsiran Alkitab sesuai keinginannya. Bahkan, menyisipkan kebohongan dan khayalan-khayalan dengan mengaku-aku bahwa hal itu seakan-akan datangnya dari Allah.Salah satu bidang agama yang disusupnya adalah menafsirkan datangnya Mesiah serta penentuan waktu akhir dunia. Dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, dikisahkan tentang persamaan antara Nabi Ilyas a.s. dan Nabi Isa a.s. Kedua nabi tersebut naik ke langit dan akan turun menjelang "hari Tuhan" (kiamat).

Dalam kitab Injil Perjanjian Lama II Raja-raja 2:11, diterangkan tentang Nabi Ilyas:
"Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke surga dalam angin badai."
Dalam kitab Injil Perjanjian Lama Maleakhi 4: 5 diterangkan, "Sesungguhnya aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu."
Juga tentang kedatangan kembali nabi Ilyas dapat dibaca pula pada kitab Matius 17:10 dan Lukas l:17.
Di samging harapan akan turunnya kembali Nabi Ilyas (Elia) dan Nabi Isa, berbagai tanda telah dinubuatkan oleh Injil Perjanjian Baru (Wahyu 13) di antaranya:
"Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh, di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat." (Wahyu 13:1).

"Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehdupan dari Anak Domba yang telah disembelih…" (Wahyu 13: 8)
"Yang penting di sini ialah hikmat barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam." (Wahyu 13: 18).

Kita pasti sangat tertarik bila berbicara tentang hari kiamat, yaitu tentang kekacauan, kegetiran, serta ramalan-ramalan tentang nasib manusia. Dan minat Anda tersebut akan terpuaskan bila mendengarkan kisah-kisah tentang ramalan-ramalan serta berbagai penafsirannya, yang didasarkan pada asumsi rasional atau pseudo-rational :

Dalam kaitannya dengan hari kiamat ini, kita pun mengenal kepercayaan akan datangnya al-Masih ad-Dajal dan turunnya Nabi Isa a.s. yang akan membunuh Dajal dan kemudian memimpin umat manusia untuk memeluk agama Islam. Namun dalam pembahasan ini tidak akan dibahas tentang Imam Mahdi, Ya'juj dan Ma'juj, atau Gog dan Magog, melainkan akan dibahas sekitar Almasih Isa a.s. serta ad-Dajal yang banyak ditanyakan oleh umat dalam majelis-majelis, diantara pertanyaan tersebut, yaitu sebagai berikut.

Tentang ALMASIH Nabi ISA A.S.
  1. Apakah Nabi Isa a.s. telah wafat ataukah masih hidup di langit ?
  2. Apakah Nabi Isa a.s. akan turun lagi ke bumi untuk memerangi Dajal ?
  3. Apabila Nabi Isa a.s. tidak wafat, bagaimanakah keadaannya di langit ?
  4. Apakah yang dia kerjakan selama ribuan tahun tinggal di sana ?
  5. Apakah wajah dia sama dengan yang kita lihat dalam penyaliban ?

Tentang Ad-DAJAL
  1. Apakah Dajal itu berupa binatang atau manusia raksasa yang bermata satu ?
  2. Ataukah Dajal merupakan simbol karakter anti agama ?
  3. Apakah Dajal itu wakil setan di muka bumi ?
Menjawab berbagai pertanyaan tersebut, tentu saja tidak mudah. Bahkan, diantara para ahli tafsir dan hukum Islam pun masih berbeda pendapat satu sama lain. Ada yang mengatakan Nabi Isa a.s. akan turun kembali untuk membunuh Dajal, kemudian tinggal di bumi selama waktu tertentu. Ada yang mengatakan Nabi Isa tidak akan turun lagi ke bumi. Juga ada yang mengatakan Dajal itu tidak lain adalah sebuah simbolisasi dari ajaran setan pada saat mendekati akhir zaman, dan sebagainya. Sedangkan dalam kaitan ini akan dibahas beberapa pemikiran kontroversi sekitar pertanyaan tentang Isa Almasih dan Dajal tersebut dan mencoba melihat kaitannya secara kontekstual.

0 comments: